Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah SAW
Setelah mendapatkan perintah Allah untuk menyebarkan ajaran Islam secara terbuka kepada masyarakat Arab, Nabi Muhammad saw. mulai merancang strategi agar masyarakat Arab bersedia menerima ajaran tersebut.
1. Berbagai Cara Dakwah Rasulullah Saw. yang Harus Diteladani Oleh Umat Islam
- Nabi Muhammad saw berdakwah dengan keteladanan.
- Disampaikan dengan penuh kehati-hatian, semangat tinggi, sabar, dan menggunakan Bahasa yang halus, lemah lembut, serta dengan mudah dipahami.
- Rasulullah saw memposisikan para pengikutnya sebagai sahabat, hal ini tercermin dalam sebutan para pengikutnya yakni dengan sebutan sahabat' Cara seperti ini menimbulkan rasa simpati yang luar biasa, karena di dalam Islam nyata nyata diterapkan prinsip kesetaraan.
- Rasulullah saw. selalu bersama para sahabat-sahabatnya baik dalam keadaan suka maupun duka, dengan demikian terjalin persatuan, kesatuan, dan solidaritas umat Islam yang sangat kuat.
- Perjuangan harus dilakukan secara berkelompok
- Perjuangan dilakukan melalui beberapa tahap
- Tidak mudah putus asa dalam berdakwah.
- Memberikan dorongan untuk selalu berjuang dan berpegang teguh pada ajaran Islam.
- Tantangan dan rintangan dalam berdakwah harus dihadapi dengan tabah, sabar, dan tawakal kepada Allah Swt.
2. Mengambil Pelajaran dari Misi Nabi Muhammad saw.
a. Mencintai Persaudaraan dan Menghindari Permusuhan
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai rasul, Nabi Muhammad saw menghadapi berbagai ancaman dari orang-orang kafir di Makkah serta orang-orang munafik di Madinah. Beliau mengalami banyak peperangan hanya untuk mempertahankan diri dari serangan musuh-musuhnya. Meskipun demikian, beliau tidak menyimpan dendam. Ketika para musuhnya menunjukkan ketidakberdayaan, beliau memilih untuk memaafkan kesalahan mereka dan memberikan nasihat yang bijak. Setelah posisi beliau semakin kuat, di Madinah dan Makkah berhasil ditaklukkan, beliau tidak membalas dendam kepada penduduk Makkah yang telah menyakitinya. Rasulullah saw. memaafkan mereka dan membiarkan mereka hidup dalam kedamaian. Beliau juga sering berperan sebagai pendamai antara dua pihak yang berselisih, sehingga mereka dapat rukun kembali. Inilah salah satu aspek dari kepribadian Rasulullah saw. yang mulia dan patut kita teladani.
b. Mempunyai Akhlak Mulia dan Terpuji
Nabi Muhammad saw dikenal karena kejujurannya, kelembutan, sifat pemalu, kesopanan dalam ucapan dan tindakan, serta tanggung jawab terhadap amanah yang diembannya. Beliau juga terampil dalam menjaga kepercayaan, sehingga mendapat julukan Muhammad Al-Amin, yang berarti Muhammad yang dapat diandalkan. Akhlak mulia yang dimiliki beliau menjadi faktor utama dalam keberhasilan dakwahnya. Selain kebenaran misi yang disampaikannya, banyak pengikut yang tertarik untuk memeluk agama Islam berkat kemuliaan akhlak beliau. Aisyah, istri beliau, pernah menyatakan, "Akhlak Rasulullah adalah Al-Qur'an."
Nabi Muhammad saw. menunjukkan kesabaran yang luar biasa dalam memperjuangkan dakwahnya, terutama ketika menghadapi ancaman, tekanan, dan rintangan dari mereka yang menolak ajarannya, baik dari kalangan keluarga maupun masyarakat Makkah. Sikap sabar ini menjadi landasan utama dalam usaha dakwah Nabi Muhammad saw. dan beliau tidak mudah menyerah dalam menyebarkan pesan-pesannya.
d. Mencintai Ilmu Pengetahuan
Rasulullah saw. dan para sahabatnya memberikan penghargaan yang sangat tinggi terhadap ilmu pengetahuan serta kepada mereka yang memiliki semangat untuk menuntut ilmu. Melalui ilmu, agama Islam dapat menyebar ke berbagai belahan dunia. Terdapat banyak pesan dari Rasulullah saw. yang disampaikan kepada umatnya agar senantiasa mencintai dan mengamalkan ilmu, baik yang berasal dari wahyu Allah Swt dalam Al-Qur'an maupun yang disampaikan langsung melalui hadis. Ayat pertama yang diturunkan kepada beliau, yaitu surah al-'Alaq ayat 1-5, menjadi bukti nyata akan pentingnya ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia.
e. Sangat Tegas Menolak Kekufuran dan Segala Bentuk kemaksiatan
Sebelum diangkat sebagai rasul, Nabi Muhammad saw telah menolak berbagai bentuk kekufuran dan kemaksiatan. Setelah diangkat, beliau mengajak para sahabat serta masyarakat Arab untuk meninggalkan kebiasaan buruk tersebut. Hal ini terbukti ketika kaum Quraisy mengusulkan agar Nabi saw dan kaum muslimin bergantian menyembah Allah dan berhala. Nabi saw dengan tegas menolak ajakan itu, merujuk pada firman Allah dalam surah al-Kafirun ayat 6, "Bagimu agamamu dan bagikulah agamaku."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar