BLOG PA WAHYU

Belajar Sepanjang Masa

Full width home advertisement

Buku Digital

Sejarah

Post Page Advertisement [Top]


DAULAH UMAYYAH
( Sejarah Berdirinya dan Perkembangan Peradaban Islam )

A. Sejarah Daulah Umayyah

1. Latar Belakang Berdirinya Daulah Umayyah

Setelah wafatnya khalifah Usman bin Affan karena terbunuh, maka berakhirlah kepemimpinan Khulafaur Rasyidin yang ketiga selanjutnya di gantikan oleh Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah yang ke empat. Namun ternyata tidak semua kaum muslimin mau membaiatnya termasuk Muawiyah bin Abi Sofyan, jika para pembunuh Usman tidak diadili. Akan tetapi bagi Ali mengadili para pembunuh Usman bukan hal yang mudah karena di lakukan oleh banyak orang.

Wafatnya khalifah Usman bin Affan menjadikan momentum perpecahan di kalangan umat Islam, antara lain : Kelompok Muawiyah bin Abi Sufyan, Kelompok Aisyah binti Abu Bakar, Kelompok Ali bin Abi Thalib.

Akibat perpecahan tersebut maka terjadilah konflik antar  umat Islam, yaitu : Perselisihan yang akhirnya mengarah pada konfrotasi antar Aisyah, Zubair, Thalhah dengan kelompok Ali bin Abi Thalib. Hal ini terjadi karena hasutan tokoh munafik yaitu Abdullah bin Saba' dengan pernyataan yang sifatnya provokatif, Ia mengatakan bahwa  Abdullah bin Zubair, anak angkat Aisyah merupakan orang yang berhak menduduki jabatan khalifah. Konflik ini bisa diatasi oleh khalifah Ali bin Abi Thalib.

Perselisihan berikutnya antara khalifah Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyyah bin Abu Sofyan  karena adanya keinginan kuat Muawiyah untuk menuntut keadilan atas wafatnya Khalifah Usman bib Affan. Tahkim Daumatul Jandal ( 36 - 37 H atau 656 - 657 M)  yaitu perundingan mengenai kepemimpinan umat Islam antra pihak Muawiyyah bin Abu Sofyan dengan Khalifah Ali bin Abi Thalib.

Dalam perundingan itu pihak Ali bin Abi Thalib diwakili oleh Abu Musa Al Asary dan di pihak Muawiyah diwakili oleh Amr bin Ash. Pada awalnya kedua belah pihak bersepakat menurunkan Ali dan Muawiyah dari jabatan masing – masing dan selanjutnya jabatan khalifah diserahkan pada kaum muslimin. 

Akan tetapi ada intrik politik dari pihak Muawiyah berkaitan hasil kesepakatan yaitu secara sepihak mengangkat Muawiyah (Gubernur Syam) untuk menjadi khalifah menggantikan Ali bi Abi Thalib. Beberapa tahun setelah Tahkim, khalifah Ali terbunuh oleh Abdurrahman bin Muljam ( 19 Ramadhan 40 H atau 660 M ), sebagai penggantinya di pilih putranya Hasan bin Ali sebagai khalifah.

Namun berkat kecerdikan Muawiyah akhirnya setelah memangku jabatan selama kurang lebih 3 bulan, karena tidak mampu menghadapi tekanan, akhirnya Hasan bin Ali menyerahkan jabatan khalifah kepada Muawiyah bin Abi Sofyan dengan tiga syarat, yaitu : Pertama Muawiyah harus memberi jaminan keselamatan kepada Hasan dan keluarganya. Kedua Muawiyah harus menjaga keselamatan dan nama  baik Ali bin Abi Thaiib. Kemudian yang terakhir Setelah Muawiyah wafat, penentuan khalifah harus diserahkan kepada  musyawarah kaum muslimin. Setelah mencapai kesepakatan dan Muawiyah menerima syarat tersebut, maka Hasan bin Ali menyerahkan jabatan khalifah kepada Muawiyah bin Abi Sofyan, peristiwa tersebut dikenal dengan istilah Amul Jamaah (tahun persatuan).

2. Khalifah Daulah Umayyah

Pusat pemerintahan yang semasa Rasulullah dan Khulafa Ar Rasyidin berpusat di Madinah, oleh Muawiyah dipindahkan ke Damaskus (Suriah). Daulah Umayyah berkuasa selama 90 tahun dari tahun 41-132 H atau 661-750 M. Selama berkuasa Daulah Umayyah terdapat empat belas khalifah. Setelah dipimpin Muawiyah, terjadi perubahan dalam sistem pemerintahan. Yaitu dari sistem Demokrasi menjadi sistem Monarki (kerajaan). 

Berikut adalah nama-nama khalifah Daulah Umayyah :

Adapun tokoh-tokoh yang berhasil dalam membangun dan Mengembangkan sosial budaya pada masa Daulah Umayyah ialah :
a. Khalifah Abdul Malik bin Marwan (65-86 H/ 685-705 M ) 
b. Khalifah Walid bin Abdul Malik (86-96 H /' 705-715 M ) 
c. Khalifah Umar bin Abdul Aziz (99-101 H/717-720 M)
d. Khalifah Hisyam bin Abdul Malik (105-125 H /724-743 M) 

B. Perkembangan Peradaban Pada Masa Daulah Umayyah

1. Perkembangan  di Bidang Sosial :

Terciptanya ketertiban kehidupan masyarakat karena sudah adanya peraturan  dan perundang-undangan negara dan adanya lembaga penegak hukum, seperti lembaga pengadilan dan kepolisian.Terciptanya kemakmuran dan keadilan yang merata karena pemerintah telah memberikan hak-hak dan perlindungan yang sama kepada warga. 
Terpelihara dan terjaminnya masyarakat kelas bawah seperti anak yatim orang lumpuh, buta dan lain-lain. Di bangunnya rumah sakit, jalan raya, sarana olah raga (seperti gelanggang pacuan kuda), tempat-tempat minum di tempat yang strategis, kantor pos, pasar / pertahanan sebagai sarana prasarana Umat.

2. Perkembangan di Bidang Budaya 

Bahasa Arab berkembang luas ke berbagai penjuru dunia dan menjadi salah  satu bahasa resmi internasional di samping bahasa Inggris.Mencetak mata uang dengan menggunakan bahasa Arab. Mendirikan pabrik kain sutera, industri kapal dan senjata, gedung-gedung pemerintahan. Membangun Irigasiirigasi sebagai sarana pertanian. Membangun kata Basrah dan Kuffah sebagai pusat perkembangan Ilmu dan Adab. Membuat administrasi pemerintahan dan pembukuan keuangan negara.

3. Perkembangan / Prestasi di Bidang Politik Militer  

Terbentuknya Lima Lembaga Pemerintahan:
1) Lembaga politik (An-Niẓam As-Siyasi)
2) Lembaga keuangan (An-Niẓam Al-Mali)
3) Lembaga tata usaha negara (An-Niẓam Al-Idari) 
4) Lembaga kehakiman (An-Niẓam Al-Qadai)
5) Lembaga ketentaraan (An-Niẓam Al-Harbi)

Terbentuk Dewan Sekretaris Negara (Diwanul Kitabah) yang bertugas mengurusi berbagai macam urusan pemerintahan.  Dewan ini terdiri dari lima orang sekretaris, yaitu: 
1) Sekretaris Persuratan (Katib Ar rasail)    
2) Sekretaris  Kepolisian ( Katib Al Jund ) 
3) Sekretaris  Kehakiman ( Katib Al Qadi)    
4) Sekretaris Keuangan ( Katib Al Kharraj)
5) Sekretaris Tentara ( Katib Al Jund )

Untuk mengurusi keselamatan Khalifah, dibentuklah al-Hijabah atau ajudan. Semua orang yang akan menghadap Khalifah harus meminta ijin kepada al-Hijabah.

Memindahkan Ibu kota pemerintahan Bani Umayyah dari Kuffah ke Damaskus. Menetapkan bahasa Arab sebagai bahasa nasional daulah Umayah yang dapat berfungsi sebagai alat pemersatu bangsa. Tokoh-tokoh yang berperan dalam pengembangan politik dan militer antara lain : Khalifah Muawiyah, Khalifah Abdul Malik bin Marwan, Khalifah Wahid bin Abdul Malik, Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Blogger Templates - Designed by Colorlib