BLOG PA WAHYU

Belajar Sepanjang Masa

Full width home advertisement

Buku Digital

Sejarah

Post Page Advertisement [Top]

Strategi Dakwah Nabi Muhammad Saw di Mekkah

Secara garis besar nabi Muhammad saw, menerapkan dua strategi dakwah, yaitu dakwah secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan. Nabi Muhammad saw. melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada masa awal kerasulan. 

1. Dakwah secara sembunyi-sembunyi ( Selama 3 Tahun )
Pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi ini Rasulullah saw. menyeru untuk masuk islam, orang-orang yang berada di lingkungan rumah tangganya sendiri dan kerabat serta sahabat dekatnya. Orang yang pertama memercayai kerasulan Nabi Muhammad saw. adalah Khadijah. la langsung memercayai dakwah Nabi Muhammad saw. setelah mendapat wahyu kedua kalinya dari Malaikat Jibril, Allah Swt. memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw. untuk memberi peringatan dan mengajak umat manusia supaya hanya beribadah kepada-Nya. Wahyu yang kedua adalah surah al- Muddatstsir ayat : 1-7

Mengenai orang-orang yang telah memenuhi seruan dakwah Rasulullah saw. tersebut adalah: 
1. Khadijah binti Khuwailid (istri Rasulullah saw, wafat tahun ke-10 dari kenabian), 
2. Ali bin Abu Thalib (saudara sepupu Rasulullah saw yang tinggal serumah dengannya), 
3. Zaid bin Haritsah (anak angkat Rasulullah saw), 
4. Abu Bakar Ash-Shiddiq (sahabat dekat Rasulullah saw.) dan 
5. Ummu Aiman (pengasuh Rasulullah saw. pada waktu kecil). 

Abu Bakar Ash-Shiddiq juga berdakwah ajaran Islam sehingga ternyata beberapa orang kawan dekatnya menyatakan diri masuk Islam, mereka adalah : 
1. Abdul Amar dari Bani Zuhrah, 
2. Abu Ubaidah bin Jarrah dari Bani Haris, 
3. Utsman bin Affan, 
4. Zubair bin Awam, 
5. Sa'ad bin Abu Waqqas, dan 
6. Thalhah bin Ubaidillah

Orang-orang yang masuk Islam, pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang namanya sudah disebutkan di atas disebut Assabiqunal Awwalun (pemeluk Islam generasi awal), Kebanyakan dari para pengikut Rasul pada dakwah sirri ini adalah para keluarga, kerabat, sahabat, serta orang-orang yang lemah, tertindas, serta orang-orang miskin yang membutuhkan pertolongan. Jadi, dakwah secara sembunyi-sembunyi ini berhasil mengislamkan orang-orang, yaitu : 
1. Khadijah (istri Nabi Muhammad saw.), 
2. Abu Bakar (sahabat dekat Nabi Muhammad saw.), 
3. Ali bin Abi Thalib (sepupu Nabi Muhammad saw) 
4. Zaid bin Haritsah (budak yang dimerdekakakn Nabi Muhammad saw.), 
5. Bilal bin Rabah (seorang budak kulit hitam), 
6. Utsman bin Affan, 
7. Zubair bin Awwam, 
8. Sa'ad bin abi Waqash, 
9. Talhah bin Ubaidillah, 
10. Abdurrahman bin Auf, dan 
11. Arqam bin Abil Arqam

Orang-orang yang disebutkan di atas disebut Assabiqunal Awwalun (orang-orang yang pertama masuk Islam). Selain orang-orang yang tersebut di atas, dengan bantuan Khadijah dan Abu Bakar, dari hari ke hari bertambahlah orang-orang yang beriman

2. Dakwah secara terang-terangan
Tiga tahun sejak kerasulan Nabi Muhammad saw, datang wahyu dari Allah Swt yang memerintahkan Nabi Muhammad saw. untuk mengumumkan ajaran Islam secara lebih terbuka. Dakwah dengan cara inilah yang mulai memunculkan berbagai tekanan masalah. Kecaman mulai muncul dari kalangan masyarakat Quraisy. Dakwah ini dilakukan selama sepuluh tahun setelah turun Al-Qur'an surah al-Hijr ayat 94
فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَاَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِيْنَ 
"Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik" (QS. al-Hijr [15]: 94)

Dakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, yakni setelah turunnya wahyu yang berisi perintah Allah Swt agar dakwah itu dilaksanakan secara terang-terangan. Wahyu tersebut berupa ayat Al-Qur'an Surah 26: 214-216. Tahap-tahap dakwah Rasulullah saw. secara terang-terangan sebagai berikut :
  1. Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan makan dan mengajak agar masuk Islam. Walau banyak yang belum menerima agama Islam, ada 3 orang kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang sudah masuk Islam, tetapi merahasiakannya. Mereka adalah Ali bin Abu Thalib, Ja'far bin Abu Thalib, dan Zaid bin Haritsah.
  2. Rasulullah saw. mengumpulkan para penduduk kota Makkah, terutama yang berada dan bertempat tinggal di sekitar Ka'bah untuk berkumpul di Bukit Shafa.
Pada periode dakwah secara terang-terangan ini juga telah menyatakan diri masuk Islam dari kalangan kaum kafir Quraisy, yaitu: Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi saw.) dan Umar bin Khattab. Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam pada tahun ke-6 dari kenabian, sedangkan Umar bin Khattab (581-644 M). 

Rasulullah saw. menyampaikan seruan dakwahnya kepada para penduduk di luar kota Makkah. Sejarah mencatat bahwa penduduk di luar kota Makkah yang masuk Islam antara lain:
1) Abu Zar Al-Giffari, seorang tokoh dari kaum Giffar.
2) Tufail bin Amr Ad-Dausi, seorang penyair terpandang dari kaum Daus
3) Dakwah Rasulullah saw terhadap penduduk Yastrib (Madinah). Yaitu : 
  1. Gelombang pertama tahun 620 M, telah masuk Islam dari suku Aus dan Khazraj sebanyak 6 orang. 
  2. Gelombang kedua tahun 621 M, sebanyak 13 orang, dan 
  3. Gelombang ketiga tahun berikutnya lebih banyak lagi. 
Diantaranya Abu Jabir Abdullah bin Amr, pimpinan kaum Salamah Pertemuan umat Islam Yatsrib dengan Rasulullah saw. pada gelombang ketiga ini, terjadi pada tahun ke-13 dari kenabian dan menghasilkan Baiatul Aqabah, Isi Baiatul Aqabah tersebut merupakan pernyataan umat Islam Yatsrib bahwa mereka akan melindungi dan membela Rasulullah saw. Selain itu, mereka memohon kepada Rasulullah saw dan para pengikutnya agar berhijrah ke Yatsrib

3. Dakwah ke Luar Makkah

Dakwah Nabi Muhammad saw. di Makkah banyak sekali mengalami hambatan dan rintangan dari kaum kafir Quraisy. Banyak dari pengikutnya yang mengalami siksaan, bahkan hingga pembunuhan yang dialami keluarga Yasir Nabi Muhammad saw. berusaha untuk menyebarkan agama Islam ke luar Makkah, agat memperoleh kekuatan untuk mendukung dakwahnya. 

Pada tahun kelima kenabian, Nabi Muhammad saw. memerintahkan pengikutnya untuk hijrah ke Habasyah untuk menyelamatkan diri dari kafir Quraisy sekaligus berdakwah di sana. 

Pada tahun kesepuluh kenabian, Nabi Muhammad saw juga berusaha dakwah ke Thaif, akan tetapi mengalami kegagalan Penduduk Thaif tidak mau memberikan perlindungan dan bantuan apapun terhadap Nabi Muhammad saw. 

Peristiwa hijrah ke Habasyah (Ethiopia), dipimpin oleh Utsman bin Affan, bersama dengan 16 orang yang terdiri atas 12 laki-laki dan 4 perempuan. Utsman bin Affan ditemani istrinya Ruqayyah, yaitu putri Rasulullah saw.. Pada saat itu, Habasyah dipimpin oleh Raja Ashimah An-Najasyi yang merupakan raja yang adil dan bijaksana. Raja Habasyah menyambut dengan baik kaum muslimin yang meminta perlindungan kepadanya. Ketika kafir Quraisy mengirim utusan untuk memulangkan kembali umat Islam ke Makkah, Raja Habasyah menolaknya dan mengatakan bahwa umat Islam yang berada di tempatnya akan mendapatkan perlindungan darinya. Peristiwa hijrah tersebut merupakan perintah Allah Swt., sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat az-Zumar [39]: 10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Ad [Post Page]

| Blogger Templates - Designed by Colorlib